Tinggal di Delhi India? Siapa takut!
Ada banyak sebab seorang wanita Indonesia harus tinggal di negara lain. Bisa karena faktor pekerjaan atau tugas, juga study. Ada pula karena mengikuti suami, ya Ibu rumah tangga. Bertahan hidup di tempat baru bisa jadi masalah tersendiri, apalagi jika keadaan di tempat baru jauh berbeda dengan Indonesia.
Nah, tentang India, beberapa orang bilang begitu sampai di India serasa kembali ke jaman 80 an di Indonesia. Tak terkecuali keadaan di Ibu Kota, yaitu Delhi. Pendapat itu tidak berlebihan memang, jika kendaraan umum di jalan-jalan memang terlihat tua, misalnya bis-bis umum dan autonya, serasa Indonesia di tahun 70 atau 80 an. Belum lagi kebiasaan orang India saat berkendara tidak bisa lepas dari klakson. Klakson jadi alat komunikasi di jalanan, lebih dari lampu sein. Sapi asyik jalan-jalan disepanjang jalan ibu kota bukan hal aneh pula.
Tapi jangan salah, setiap negara punya kekurangan dan kelebihan sendiri. Keunggulan di India juga tampak jelas di berbagai bidang. Dibidang transportasi umum, selain kelemahan di atas, beberapa kota besar sudah menggunakan Metro yang bersih, canggih dan anti macet. Selain itu, tahu sendiri kan, bagaimana India menjadi tujuan para wisatawan dari berbagai negara karena herritage sites yang menyebar di semua tempat. Juga sangat mudah menjumpai taman-taman hijau lengkap dengan hewan-hewan_yang kalo di Indonesia pasti udah diburu habis-habisan_seperti tupai dan burung gagak juga elang di berbagai penjuru. Semua kelebihan ini ada pula di Delhi.
See, banyak alasan kan untuk mencoba betah tinggal di Delhi! Ada tips-tips untuk lebih mudah bertahan hidup di Delhi, antara lain :
1. Urusan Tempat Tinggal
Untuk urusan satu ini, harus benar-benar dipertimbangkan, baik lokasi maupun budget. Hal mendasar pasti urusan kebersihan dan keamanan. Di Delhi, kalaupun ada lokasi yang bersih dan aman, budget pasti tinggi, secara di Ibu Kota. Belum lagi kalau lokasi di dekat jalan utama, jangan harap bisa tidur dengan tenang, ya itu kebiasaan honking (klakson) orang-orang sini.
Lebih baik mencari lokasi di pinggir Delhi, atau sedikit keluar, tetapi yang berdekatan dengan Metro Station. Lokasi di pinggir Delhi bisa lebih miring daripada central Delhi. Meskipun di luar Delhi, dengan Metro, akses ke seluruh Delhi bisa ditempuh dengan cepat pula. Lokasi di Faridabad, misalnya, Salah satu kota di sekitar New Delhi, selain Noida, Gurgaon (sekarang Gurugram), Ghaziabad, juga Sonipat.
Sebagai gambaran, jika memilih di Faridabad, pilih di perbatasan Faridabad Delhi. Harga rumah or kontrakan pasti lebih miring dibanding di Cental Delhi pada type yang sama. Perumahan-perumahan (colony) baru banyak dibangun di Faridabad, karena ketersediaan lahan masih relatif banyak. Pastinya, tidak sepadat di Central Delhi. Lingkungan juga relatif lebih bersih. Tingkat polusi udara juga lebih rendah dari Delhi, termasuk pada bencana asap akhir tahun 2017 ini. Jangan lupa, pilih tempat yang tidak berhadapan langsung dengan jalan utama.
2. Urusan Makanan
Kalau belum bisa masak, karena malas atau memang tidak hobi, tinggal di perantauan benar-benar ampuh untuk boosting semangat belajar memasak. Untuk lebih mudah bertahan hidup di Delhi bagi wanita Indonesia, memasak sendiri makanan yang ingin kita makan mutlak dilakukan. Selain lebih hemat, jarang saya temui wanita Indonesia yang langsung tahan dengan kentalnya masala (bumbu full of spicy) disini.
Mengapa hemat? iya lah! Bahan makanan di sini murah banget, tak terkecuali sayur dan buah. Bayangkan, Buah Delima (Pomegranate) yang di Indonesia langka, disini tersedia melimpah ruah hanya dengan sekitar 100 rupees per kg. Belum lagi almond, cashew nut, walnut dan sejenisnya. Bagi para pecinta mie instant, jangan khawatir, Maggie tinggal ditambah telur and chillie udah berasa seperti di Indonesia kok.
Kalau mau belanja bahan-bahan makanan yang sering dipakai di Indonesia, tinggal datang saja ke INA market. Banyak yang tanya apakah INA market itu pasar Indonesia, dilihat dari namanya. Tentu jawabnya bukan, INA kepanjangan dari Indian National Army. INA Market terkenal dengan stall-stall yang menjual beberapa bahan import, termasuk dari Indonesia. Serai, Daun jeruk, kecap, kangkung, kacang panjang, dan beberapa bahan lain yang dicari orang Indonesia tersedia di sini.
Tapi ada satu bahan yang mungkin memang tidak ada di seluruh India, Kencur. Para pecinta pecel, bawa saja kencur dari Indonesia untuk ditanam di sini dan buat pecel sendiri. Atau pula pecinta tempe, bawa ragi tempe dan buat tempe sendiri. So, yang tadinya belum bisa jadi bisa, keren kan!
3. Urusan Transportasi
Urusan transportasi gampang, tidak usah dibahas, mobil atau tinggal beli sepedah motor gampang! Mungkin itu yang ada dibenak beberapa wanita. EEiits, tunggu dulu. Sudah dapat gambaran tentang bagaimana gilanya jalanan di India, termasuk Delhi. Sepertinya orang berkomunikasi dengan klakson, belok ya seringnya belok saja. Apalagi melawan para abang-abang auto yang skill drivingnya benar-benar patut diacungi jempol, meliuk-liuk dijalanan dan sigap betul berhadapan dengan kendaraan lain. Tapi membuat kita, orang Indonesia, jantungan. Kalau ada driver, jangan terlalu percaya pada diri sendiri, percayalah pada driver hahaha.
Bagaimana dengan kendaraan umum bis? pasti akan banyak yang bilang NO COMMENT, jangan tanya saya, lihat dan rasakan sendiri, atau jawaban-jawaban apati sejenis 😝
Kalau tinggal di India, sekali-kali harus merasakan auto. Jangan lupa tanya-tanya dulu harga umum dari tempat asal ke tempat tujuan. Sediakan pula uang kecil pas, karena abang auto suka "genit" narik kita lebih, apalagi kalau wajah kita non Indian 😬😎
Nah, kalaupun ingin keliling Delhi, solusi termudah adalah Metro. Delhi Metro di bawah DMRC (Delhi Metro Rail Corporation) adalah sistem metro kelas dunia yang menawarkan perjalanan cepat, bersih, anti macet, juga murah ke seluruh bagian Delhi dan kota-kota satelit sekitarnya seperti Faridabad, Gurugram, Noida, dan Ghaziabad. Untuk merasakan manfaat lebih kemurahan metro, tinggal beli kartu metro yang bisa diisi ulang dan tidak ada masa expired.
Keutamaan metro juga tersedianya satu gerbong khusus wanita di gerbong pertama atau terakhir. Waktu tunggu metro di setiap stasiun sangat singkat, antara 5 sampai 10 menit. Metro beroperasi mulai pukul 05.30 - 23.30 pada line biasa, dan 04.45 - 23.30 pada express line (jurusan airport). So, seharian travelling ke seluruh Delhi menggunakan metro lancar. Pokok, Delhi metro ini recommended banget. Tunggu tulisan saya selanjutnya tentang menjelajah tourism places di Delhi by Metro.
4. Urusan Manajemen Home Sickness
Namanya jauh dari tanah air dan keluarga besar, senyaman-nyamannya di negara lain, pasti ada saat dimana kadang-kadang kita homesick. Ada banyak cara untuk mengatasi penyakit kangen yang bisa buat kurus ini.
Pertama, Pastikan semua kontak keluarga di tanah air ada di tangan. Wanita jaman now tidak kekurangan cara untuk stay connected dengan orang-orang tercinta dimanapun. Lakukan call or vicall sesering mungkin, ganggu orang di tanah air serasa kita ada disana sehingga homesick berkurang.
Kedua, cari wanita-wanita senasib seperjuangan di Delhi dan sekitarnya, atau bahkan seluruh India. Lakukan meet up jika mungkin dan share pengalaman-pengalaman, kalau perlu tukar menukar resep makanan dan bahannya, juga makanan jadinya hahahaha 😍. Hindari gossip, kadang gossip menimbulkan masalah dan membuat kita semakin homesick.
Ketiga, cari event-event atau festival-festival yang bisa kita datangi untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. Apalagi kalau misal Indonesian Food Festival. Oh ya, kadang Indonesian Embassy juga mengadakan event yang bisa dihadiri oleh semua WNI sekitar. Gunakan event-event tersebut semaksimal mungkin untuk mengurangi homesick.
Keempat, memasak sendiri makanan khas Indonesia di rumah. Jangan sepelekan rasa kangen lidah pada makanan yang dimakan sejak kecil, berat badan bisa jadi taruhan. Persiapkan bahan-bahan yang tidak bisa di dapat di Delhi dari Indonesia, jadikan jimat biar awet. Maksudnya, perhatikan cara penyimpanan agar awet, kalau bisa diperbanyak dengan di tanam akan lebih baik.
Kelima, bagi yang belum ada kegiatan di rumah dan ingin bekerja, ada beberapa Indian Company yang memang merekrut Indonesian Native speakers di perusahaannya. Misalnya telemarketing company. Perusahaan-perusahaan ini menawarkan gaji lumayan dan sudah banyak wanita Indonesia yang sukses. Atau ciptakan peluang usaha sendiri, online shopping misalnya.
Keenam, luangkan waktu bersama keluarga dan atau teman untuk travelling. Jangan skip satupun tempat pun di Delhi. Juga di luar Delhi jika memungkinkan. Saat berkunjung ke suatu tempat, gali juga sejarahnya dan dokumentasikan. Siapa tahu jadi uang dengan nulis blog-blog travelling 😂 Travelling and writing benar-benar obat mujarab untuk mengusir homesick sementara waktu.
Kalaupun homesick tetap terasa setelah tips-tips di atas, mungkin memang waktunya pesan tiket dan terbang ke Indonesia menemui keluarga dan makanan tercinta 😜😅😂😎💨
Go go go, Indonesian Women! 👧👩👩👧👸💁
See, banyak alasan kan untuk mencoba betah tinggal di Delhi! Ada tips-tips untuk lebih mudah bertahan hidup di Delhi, antara lain :
1. Urusan Tempat Tinggal
Untuk urusan satu ini, harus benar-benar dipertimbangkan, baik lokasi maupun budget. Hal mendasar pasti urusan kebersihan dan keamanan. Di Delhi, kalaupun ada lokasi yang bersih dan aman, budget pasti tinggi, secara di Ibu Kota. Belum lagi kalau lokasi di dekat jalan utama, jangan harap bisa tidur dengan tenang, ya itu kebiasaan honking (klakson) orang-orang sini.
Lebih baik mencari lokasi di pinggir Delhi, atau sedikit keluar, tetapi yang berdekatan dengan Metro Station. Lokasi di pinggir Delhi bisa lebih miring daripada central Delhi. Meskipun di luar Delhi, dengan Metro, akses ke seluruh Delhi bisa ditempuh dengan cepat pula. Lokasi di Faridabad, misalnya, Salah satu kota di sekitar New Delhi, selain Noida, Gurgaon (sekarang Gurugram), Ghaziabad, juga Sonipat.
Sebagai gambaran, jika memilih di Faridabad, pilih di perbatasan Faridabad Delhi. Harga rumah or kontrakan pasti lebih miring dibanding di Cental Delhi pada type yang sama. Perumahan-perumahan (colony) baru banyak dibangun di Faridabad, karena ketersediaan lahan masih relatif banyak. Pastinya, tidak sepadat di Central Delhi. Lingkungan juga relatif lebih bersih. Tingkat polusi udara juga lebih rendah dari Delhi, termasuk pada bencana asap akhir tahun 2017 ini. Jangan lupa, pilih tempat yang tidak berhadapan langsung dengan jalan utama.
2. Urusan Makanan
Kalau belum bisa masak, karena malas atau memang tidak hobi, tinggal di perantauan benar-benar ampuh untuk boosting semangat belajar memasak. Untuk lebih mudah bertahan hidup di Delhi bagi wanita Indonesia, memasak sendiri makanan yang ingin kita makan mutlak dilakukan. Selain lebih hemat, jarang saya temui wanita Indonesia yang langsung tahan dengan kentalnya masala (bumbu full of spicy) disini.
Mengapa hemat? iya lah! Bahan makanan di sini murah banget, tak terkecuali sayur dan buah. Bayangkan, Buah Delima (Pomegranate) yang di Indonesia langka, disini tersedia melimpah ruah hanya dengan sekitar 100 rupees per kg. Belum lagi almond, cashew nut, walnut dan sejenisnya. Bagi para pecinta mie instant, jangan khawatir, Maggie tinggal ditambah telur and chillie udah berasa seperti di Indonesia kok.
Kalau mau belanja bahan-bahan makanan yang sering dipakai di Indonesia, tinggal datang saja ke INA market. Banyak yang tanya apakah INA market itu pasar Indonesia, dilihat dari namanya. Tentu jawabnya bukan, INA kepanjangan dari Indian National Army. INA Market terkenal dengan stall-stall yang menjual beberapa bahan import, termasuk dari Indonesia. Serai, Daun jeruk, kecap, kangkung, kacang panjang, dan beberapa bahan lain yang dicari orang Indonesia tersedia di sini.
Salah satu sudut INA Market |
3. Urusan Transportasi
Urusan transportasi gampang, tidak usah dibahas, mobil atau tinggal beli sepedah motor gampang! Mungkin itu yang ada dibenak beberapa wanita. EEiits, tunggu dulu. Sudah dapat gambaran tentang bagaimana gilanya jalanan di India, termasuk Delhi. Sepertinya orang berkomunikasi dengan klakson, belok ya seringnya belok saja. Apalagi melawan para abang-abang auto yang skill drivingnya benar-benar patut diacungi jempol, meliuk-liuk dijalanan dan sigap betul berhadapan dengan kendaraan lain. Tapi membuat kita, orang Indonesia, jantungan. Kalau ada driver, jangan terlalu percaya pada diri sendiri, percayalah pada driver hahaha.
Bagaimana dengan kendaraan umum bis? pasti akan banyak yang bilang NO COMMENT, jangan tanya saya, lihat dan rasakan sendiri, atau jawaban-jawaban apati sejenis 😝
Kalau tinggal di India, sekali-kali harus merasakan auto. Jangan lupa tanya-tanya dulu harga umum dari tempat asal ke tempat tujuan. Sediakan pula uang kecil pas, karena abang auto suka "genit" narik kita lebih, apalagi kalau wajah kita non Indian 😬😎
Nah, kalaupun ingin keliling Delhi, solusi termudah adalah Metro. Delhi Metro di bawah DMRC (Delhi Metro Rail Corporation) adalah sistem metro kelas dunia yang menawarkan perjalanan cepat, bersih, anti macet, juga murah ke seluruh bagian Delhi dan kota-kota satelit sekitarnya seperti Faridabad, Gurugram, Noida, dan Ghaziabad. Untuk merasakan manfaat lebih kemurahan metro, tinggal beli kartu metro yang bisa diisi ulang dan tidak ada masa expired.
Peta Metro Delhi |
Di dalam metro express |
Namanya jauh dari tanah air dan keluarga besar, senyaman-nyamannya di negara lain, pasti ada saat dimana kadang-kadang kita homesick. Ada banyak cara untuk mengatasi penyakit kangen yang bisa buat kurus ini.
Pertama, Pastikan semua kontak keluarga di tanah air ada di tangan. Wanita jaman now tidak kekurangan cara untuk stay connected dengan orang-orang tercinta dimanapun. Lakukan call or vicall sesering mungkin, ganggu orang di tanah air serasa kita ada disana sehingga homesick berkurang.
Kedua, cari wanita-wanita senasib seperjuangan di Delhi dan sekitarnya, atau bahkan seluruh India. Lakukan meet up jika mungkin dan share pengalaman-pengalaman, kalau perlu tukar menukar resep makanan dan bahannya, juga makanan jadinya hahahaha 😍. Hindari gossip, kadang gossip menimbulkan masalah dan membuat kita semakin homesick.
Ketiga, cari event-event atau festival-festival yang bisa kita datangi untuk menambah pengetahuan dan pengalaman. Apalagi kalau misal Indonesian Food Festival. Oh ya, kadang Indonesian Embassy juga mengadakan event yang bisa dihadiri oleh semua WNI sekitar. Gunakan event-event tersebut semaksimal mungkin untuk mengurangi homesick.
Keempat, memasak sendiri makanan khas Indonesia di rumah. Jangan sepelekan rasa kangen lidah pada makanan yang dimakan sejak kecil, berat badan bisa jadi taruhan. Persiapkan bahan-bahan yang tidak bisa di dapat di Delhi dari Indonesia, jadikan jimat biar awet. Maksudnya, perhatikan cara penyimpanan agar awet, kalau bisa diperbanyak dengan di tanam akan lebih baik.
Kelima, bagi yang belum ada kegiatan di rumah dan ingin bekerja, ada beberapa Indian Company yang memang merekrut Indonesian Native speakers di perusahaannya. Misalnya telemarketing company. Perusahaan-perusahaan ini menawarkan gaji lumayan dan sudah banyak wanita Indonesia yang sukses. Atau ciptakan peluang usaha sendiri, online shopping misalnya.
Keenam, luangkan waktu bersama keluarga dan atau teman untuk travelling. Jangan skip satupun tempat pun di Delhi. Juga di luar Delhi jika memungkinkan. Saat berkunjung ke suatu tempat, gali juga sejarahnya dan dokumentasikan. Siapa tahu jadi uang dengan nulis blog-blog travelling 😂 Travelling and writing benar-benar obat mujarab untuk mengusir homesick sementara waktu.
Kalaupun homesick tetap terasa setelah tips-tips di atas, mungkin memang waktunya pesan tiket dan terbang ke Indonesia menemui keluarga dan makanan tercinta 😜😅😂😎💨
Go go go, Indonesian Women! 👧👩👩👧👸💁
Comments
Post a Comment