Bagaimana menanamkan konsep bilangan positif dan bilangan negatif pada anak?
Post kali ini saya akan share tentang pengalaman bagaimana saya menanamkan konsep bilangan positif dan bilangan negatif dalam operasi matematika, terutama penjumlahan dan pengurangan. Bilangan positif dan bilangan negatif bisa jadi sesuatu yang abstrak bagi anak usia SD, padahal mereka masih dalam tahap operasi konkrit.
Ada beberapa cara yang sudah kita ketahui untuk menanamkan konsep bilangan positif dan bilangan negatif ini, antara lain: dengan menggunakan garis bilangan, dengan manik manik, dan juga dengan media wayang. Masing-masing cara/metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Kita boleh-boleh saja menggabung dan juga memodifikasi suatu metode disesuaikan dengan kondisi anak, terutama lagi agar lebih menarik dan bermakna dalam proses belajar anak.
Cara yang saya share ini sudah diperkenalkan sejak lama, akan tetapi pada penerapannya saya modifikasi. Cara ini saya pilih dalam rangka membuat konsep yang abstrak menjadi lebih konkrit sehingga lebih bermakna dan dapat dipahami anak-anak.
Cara : verbalisasi bilangan positif dan bilangan negatif sebagai harta dan hutang dalam operasi hitung penjumlahan dan pengurangan.
Penerapan :
1. Bilangan positif dianggap sebagai harta dan bilangan negatif dianggap sebagai hutang.
2. Jika ada hutang, maka harta digunakan untuk membayar hutang.
3. Pada pengurangan, konsep pengurangan sebenarnya adalah penjumlahan dengan lawan bilangan.
Jadi tanda kurang diganti menjadi tambah dan bilangan sesudahnya diganti menjadi lawannya.
4. Anak diajak mem-verbal-kan (mengucapkan) kalimat matematika menjadi cerita. Pada tahap awal
secara bersuara, setelah mampu boleh dalam hati.
Contoh penerapan :
Penjumlahan
1. Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif
30 + 25 =
verbalisasi : punya harta 30 ditambah lagi harta 25, jadi punya harta 55
jawab = 55
2. Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan negatif atau sebaliknya
30 + (-25) =
verbalisasi : punya harta 30 tetapi punya hutang 25, harta untuk membayar hutang sisa harta 5
jawab = 5
30 + (-35) =
verbalisasi : punya harta 30 tetapi punya hutang 35, harta untuk membayar hutang habis, hutang masih 5
jawab = -5
-30 + 25 =
verbalisasi : punya hutang 30 dan punya harta 25, harta untuk membayar hutang habis, hutang masih 5
jawab = -5
(dapat juga ditanamkan : angka yang besar dikurangi angka yang kecil, untuk tanda melihat harta atau hutang yang lebih besar. Jika harta lebih besar maka hasil positif, jika hutang lebih besar maka hasil negatif)
3. Penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan negatif
-30 + (-25) =
verbalisasi : punya hutang 30, hutang lagi 25, maka punya hutang 55
jawab = -55
Pengurangan
Ingat, pada pengurangan tanda kurang diganti tambah, pengurang diganti menjadi lawannya. Maka soal akan menjadi operasi penjumlahan. Setelah itu baru diverbalisasi seperti cara di atas.
1. Pengurangan bilangan positif dengan bilangan positif
30 - 25 = 30 + (-25) = (dirubah dulu baru diverbalisasi hasil perubahannya/penjumlahannya)
30 - 35 = 30 + (-35) =
2. Pengurangan bilangan positif dengan bilangan negatif
30 - (-25) = 30 + 25 =
3. Pengurangan bilangan negatif dengan bilangan positif
-30 - 25 = -30 + (-25) =
4. Pengurangan bilangan negatif dengan bilangan negatif
-30 - (-25) = -30 + 25 =
Perkalian dan pembagian
untuk perkalian dan pembagian, proses hitung anak bisa menggunakan perkalian bersusun dan pembagian bersusun. Hanya saja penentuan hasil hitung merupakan bilangan positif atau bilangan negatif, mengikuti rumus berikut:
1. Bilangan + dan bilangan + = bilangan +
verbalisasi : anak baik berteman dengan anak baik maka jadi baik
2. Bilangan + dan bilangan - = bilangan -
atau sebaliknya
Bilangan - dan bilangan + = bilangan -
verbalisasi : anak baik berteman dengan anak tidak baik bisa ikut tidak baik/ jika ada yang tidak baik
maka semua ikut tidak baik
3. Bilangan - dan bilangan - = bilangan +
verbalisasi : anak-anak yang tidak baik dikumpulkan dibina agar jadi baik.
Lucu dan menggelikan? ya, betul. Setiap guru bisa saja menerapkan strategi yang berbeda disesuaikan dengan kebutuhan anak, dan yang paling penting bermakna sehingga dipahami oleh anak, otomatis akan bersifat long term memory.
Terima kasih atas penjelasannya... Sangat bermanfaat. Tapi kira-kira membahasakan penjelasan poin nomor 4 ini bagaimana ya?
ReplyDelete4. Pengurangan bilangan negatif dengan bilangan negatif
-30 - (-25) = -30 + 25 =
Sementara untuk poin ini memang mudah saja
2. Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan negatif atau sebaliknya
30 + (-25) =
verbalisasi : punya harta 30 tetapi punya hutang 25, harta untuk membayar hutang sisa harta 5
jawab = 5
Tapi verbalisasi untuk poin 4 bagaimana ya kira-kira yang bisa dimengerti anak sebelum kita memberi tahu bahwa bilangan negatif dikurang bilangan negatif tandanya berubah menjadi positif? (dengan bahasa harta dan utang)
Terima kasih... :)
Sesuai artikel di atas anak diberi konsep kalau pengurangan artinya ditambah dengan lawannya
Delete-30 - (-25) jadi -30 + 25
Tetapi kalau memang mau memakai verbalisasi
-30 - (-25) verbalisasi punya hutang 30 lalu dikurangi hutangnya 25 jadi tinggal punya hutang 5 alias -5