Matematika bisa jadi momok bisa jadi asyik!
Ya, Bagaimana tidak. Terutama bagi anak usia SD di Indonesia dengan kurikulum sekarang. Coba kita lihat beberapa materi pembelajaran pengukuran berikut : Kecepatan, Debit, Skala, Luas Bangun datar, dan Volume Bangun Ruang. Full rumus!
Seorang anak SD yang menurut Jean Piaget dalam teori perkembangan kognitifnya masih berada pada tahap pra operasional (2-7 tahun) sampai tahap operasional konkrit (7-11 tahun), harus mempelajari rumus-rumus. Pada kedua tahap ini, kemampuan berpikir anak masih terikat pada benda-benda konkrit. Padahal belajar rumus bisa digolongkan belajar sesuatu yang abstrak, berada pada tahap formal operasional.
Anehnya, matematika memang unik!
Disaat banyak anak menjadikan momok, beberapa anak menganggap belajar matematika itu asyik. Jika kita amati bagaimana peserta olimpiade matematika SD melibas semua soal yang belum tentu anak SMA dapat menyelesaikan. Maka menjadi tantangan tersendiri juga bagi para guru untuk membuat momok menjadi mengasyikkan. Tidak hanya guru, orang tua juga berperan penting dalam belajar anak.
Tantangan seperti apa bagi guru dan orang tua?
Tantangan untuk membuat jembatan, bagaimana anak yang berada pada tahap operasional konkrit dapat mengintip asyik tahap formal operasional. Salah satunya melalui media belajar. Media belajar yang tepat dapat mengubah momok menjadi mengasyikkan, juga mencipatakan kondisi belajar sambil bermain dalam rangka menstimulus keseimbangan otak kanan dan otak kiri. Selain itu, media belajar hendaknya mudah dibuat dengan bahan disekitar kita.
Belajar rumus? siapa takut! Jendela Sakti medianya. Jendela Sakti adalah media belajar rumus yang saya rancang, susun, gunakan di kelas (sebagai guru kelas 6, untuk mengurangi pusing melihat muatan kurikulum) dan sempat saya presentasikan dalam Seleksi Guru Berprestasi tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2015 silam.
Media belajar Jendela Sakti ini disusun dengan tujuan sebagai saluran dan jembatan antara berfikir konkrit tahap operasional konkrit dalam mempelajari hal yang abstrak tahap formal operasional. Selain itu, dengan dilibatkannya warna dan dapat diutak-atik sakan mendukung keseimbangan otak kiri dan otak kanan. Selain itu, tujuan utama media belajar ini adalah untuk memudahkan siswa mengingat berbagai rumus dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah, terutama bagi siswa SD (kelas 4-6).
Media belajar Jendela Sakti ini disusun dengan tujuan sebagai saluran dan jembatan antara berfikir konkrit tahap operasional konkrit dalam mempelajari hal yang abstrak tahap formal operasional. Selain itu, dengan dilibatkannya warna dan dapat diutak-atik sakan mendukung keseimbangan otak kiri dan otak kanan. Selain itu, tujuan utama media belajar ini adalah untuk memudahkan siswa mengingat berbagai rumus dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah, terutama bagi siswa SD (kelas 4-6).
Alat dan bahan pembuatan media Jendela Sakti
Alat yang digunakan yaitu : Gunting, Penggaris dan Cutter
Bahan yang diperlukan yaitu : Kertas manila, lem, dan kertas origami berbagai warna
Cara pembuatan media Jendela Sakti
1. Potong kertas manila sesuai dengan desain berikut. Ukuran kertas manila seluas Folio/F4 lengkap dengan 4 sayap. Lipat menjadi dua bagian yang sama, dan gambar 3 buah segi empat seperti gambar.
2. Potong pada gambar segi empat dengan cutter membentuk 3 buah lubang seperti berikut1. Potong kertas manila sesuai dengan desain berikut. Ukuran kertas manila seluas Folio/F4 lengkap dengan 4 sayap. Lipat menjadi dua bagian yang sama, dan gambar 3 buah segi empat seperti gambar.
3. Lipat dua potong kertas jadi dua bagian. Tempel salah satu sisi dengan lem pada garis-garis di antara lobang. Beri lem juga pada sisi yang lain (yang atas) pada lipatan kertas tersebut. Lipatan kertas ini berfungsi sebagai sekat antar bagian nantinya.
4. Lipat kertas manila (dengan lipatan kertas di dalam lipatan kertas manila). Kemudian lipat dan tempelkan ke empat sayapnya dengan lem, seperti gambar berikut.
5. Maka terbentuklah bangun berikut. Ini merupakan bingkai media Jendela Sakti. Bingkai ini akan diisi kartu-kartu rumus. Bingkai memiliki tiga ruang, tiga jendela, dan tiga lubang untuk memasukkan kartu-kartu rumus.
6. Potong kertas origami, sesuaikan ukuran agar muat bila dimasukkan ke bingkai Jendela Sakti. 1 potong untuk bagian atas, dan 2 potong berukuran sama untuk bagian kanan dan kiri. Lalu potong lagi dengan aturan yang sama untuk warna-warna lain. Setiap warna digunakan untuk menuliskan rumus tertentu. Untuk memudahkan siswa (karena masih dalam tahap awal), rumus ditulis dalam Bahasa Indonesia berupa inisial (singkatan), misal waktu ditulis W.
Cara penggunaan media Jendela Sakti
Gambar di atas adalah penampakan seluruh isi Media Jendela Sakti. Dari Paling atas kiri : Materi Pengukuran debit, kecepatan, skala, luas bangun datar, sampai volume bangun ruang.
Kartu rumus yang dimasukkan pada ruang atas (nampak pada jendela atas) selalu tetap, yaitu kartu yang berukuran paling luas. Sedangkan kartu yang dimasukkan pada ruang kanan dan kiri dapat dibolak-balik (tidak masalah).
Adapun cara penggunaan media belajar Jendela Sakti sebagai berikut:
(dapat kita tempel pada bagian belakang Media Jendela Sakti)
Kita ambil contoh pada materi pengukuran kecepatan. Pada materi kecepatan, kita mengenal 3 satuan pengukuran, yaitu kecepatan (K), jarak (J) dan waktu (W). Siswa harus mencari kartu rumus kecepatan. Siswa juga harus mencari 2 kartu rumus pasangannya dengan cara mencari warna kartu yang sama. Setelah ketiga kartu ditemukan, siswa memasukkan ketiga kartu pada tempat masing-masing.
@ Apabila mencari rumus kecepatan, tunjuk kartu K, tersisa J di atas dan W di bawah.
Maka Rumus dari Kecepatan = Jarak : Waktu
@ Apabila mencari rumus waktu, tunjuk kartu W, tersisa J di atas dan K di bawah.
Maka Rumus dari Waktu = Jarak : Kecepatan
@ Apabila mencari rumus Jarak, tunjuk kartu J, tersisa K dan W berdampingan.
Maka rumus dari Jarak = Kecepatan x Waktu
Catatan:
Hakikat kecepatan harus ditanamkan terlebih dahulu kepada anak, media belajar Jendela Sakti ini terutama berguna untuk menghafalkan rumus dengan mudah dan sambil bermain. Anak cukup mengingat penampakan jendela sakti tetapi mengetahui 3 rumus sekaligus. Bahkan untuk mempermudah anak mengingat penampakan Jendela Sakti, kita dapat menggunakan singkatan yang menarik, misal pada kecepatan kita mengucapakan "JoKoWi". Media ini juga dapat dipajang di kelas/ruangan dan dapat diganti penampakannya setiap hari dengan rumus-rumus materi lain. Semakin sering dilihat anak, semakin kuatlah ingatan anak.
Hakikat kecepatan harus ditanamkan terlebih dahulu kepada anak, media belajar Jendela Sakti ini terutama berguna untuk menghafalkan rumus dengan mudah dan sambil bermain. Anak cukup mengingat penampakan jendela sakti tetapi mengetahui 3 rumus sekaligus. Bahkan untuk mempermudah anak mengingat penampakan Jendela Sakti, kita dapat menggunakan singkatan yang menarik, misal pada kecepatan kita mengucapakan "JoKoWi". Media ini juga dapat dipajang di kelas/ruangan dan dapat diganti penampakannya setiap hari dengan rumus-rumus materi lain. Semakin sering dilihat anak, semakin kuatlah ingatan anak.
Cara penerapan media Jendela Sakti untuk penyelesaian masalah
Setelah anak mengingat penampakan Jendela Sakti dengan benar, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana anak menggunakannya dalam menyelesaikan masalah (soal).
1. Setelah baca soal, gambar Jendela Sakti yang sesuai.
Setelah anak mengingat penampakan Jendela Sakti dengan benar, maka langkah selanjutnya adalah bagaimana anak menggunakannya dalam menyelesaikan masalah (soal).
1. Setelah baca soal, gambar Jendela Sakti yang sesuai.
2. Menuliskan unsur yang diketahui dari soal. Hal ini menggantikan proses menulis "diketahui" dalam cara konvensional. Cara mudah meletakkan pada unsur yang tepat adalah dengan melihat satuan, misal menit adalah satuan dari waktu.
3. Memastikan satuan. Jika ada ketidak sesuaian satuan, rubah sekalian. Misal disini satuan waktu disesuaikan dengan kecepatan sehingga dapat dimasukkan dalam perhitungan. Kemungkinan lain, rubah satuan sesuai permintaan soal.
4. Menentukan rumus dari unsur yang ditanyakan. Unsur yang belum memiliki keterangan menunjukkan unsur yang ditanyakan
5. Memasukkan nilai angka sesuai rumus dan menentukan hasil perhitungan.
Kelebihan media Jendela Sakti
- Terbuat dari alat dan bahan yang sederhana.
- Proses pembuatan mudah.
- Membantu anak mengingat rumus-rumus matematika secara efektif (mengingat 1 figure sama dengan mengetahui 3 rumus). Dapat juga digunakan pada mata pelajaran lain, misal Fisika atau Kimia.
- Membantu anak memahami soal dengan lebih jelas (konkrit) tanpa harus menulis "diketahui" dan "ditanya" (abstrak bagi sebagian anak).
- Mudah digunakan sekaligus sebagai media bermain karena bersifat manipulatif (dapat diutak-atik)
- Mendorong keseimbangan otak kiri (logika, hitungan, angka) dan otak kanan (intuisi, seni, kreativitas) dengan bantuan warna dan bentuk sehingga daya ingat menjadi lebih panjang (long term memory)
- Dapat digunakan sebagai pajangan kelas.
Menarik bukan? Matematika bukan lagi momok, baik bagi guru, orang tua, juga anak.
Jika dirasa bermanfaat, silahkan share demi kemajuan pendidikan.
Comments
Post a Comment