Ada surga di dunia? Terkejut bukan hal yang aneh!
Kashmir, sampai abad 19 istilah Kashmir digunakan untuk menunjukkan wilayah lembah Kashmir diantara Pegunungan Himalaya dan Pir Panjal Range. Sekarang, Istilah Kashmir mencakup wilayah yang lebih besar yang dikuasai 3 negara, yaitu India, Pakistan dan China. Wilayah Jammu, Lembah Kashmir, Ladakh, dan Siachen dikuasai India. Wilayah Azad Kashmir dan Gilgit-Baltistan dikuasai oleh Pakistan. Sedangkan Aksai Chin dan Trans Karakoram Tract dikuasai oleh China. Nah, liputan kali ini terutama hanya akan membahas tentang Lembah Kashmir, ya!
Kashmir, kalaupun betul ada surga di dunia ini, Kashmir lah tempatnya. Begitu orang sering membuat perumpamaan untuk sebuah tempat yang berada di State Jammu&Kashmir, wilayah North India. Tidak berlebihan memang bila orang menyebut Kashmir sebagai surga dunia. Keindahan alam yang luar biasa, kesuburan alamnya, serta banyaknya situs-situs peninggalan, taman-taman, menambah keindahan tempat yang hanya berupa lembah ini. Tidak ketinggalan pula culture masyarakatnya yang akan membuat semakin terkejut.
😲Terkejutku yang pertama😲
Banyak orang/travellers menyatakan keengganannya mengunjungi Kashmir, walaupun mereka sangat menginginkan. Ketakutan pertama pasti : aman tidak? Serem, kan banyak tentara militer di sana? Sering perang? Sereeem deh!
Ketakutan-ketakutan di atas wajar, dan memang banyak tentara dimana-mana. Bahkan, Peter Coleman dalam bukunya The Five Percent (2011) menuliskan: Kasmir is widely regarded as the world's most militarized zone_tempat paling termiliterisasi di dunia. Saya pun sempat takut, dengan berbagai berita di media massa tentang Kashmir. Tetapi setelah mengunjungi Kashmir dan mengalami sendiri, Sungguh terkejut!
Kashmir is totally safe and fun for visitors! Memasuki airport, foreigners sudah disambut oleh petugas dan diberi form untuk diisi (nama, tempat stay, lama stay, dll) dan di submit kembali. Hal ini merupakan double checking untuk memastikan keamanan para pengunjung (foreigners). Ceritanya, pernah ada visitor dari Swiss, tidak kembali, ternyata ditemukan meninggal membeku saat ski di pegunungan. Satu lagi, proses checking yang tidak saya temui di airport lain. Saat kita akan terbang meninggalkan Kashmir, setelah check in baggage, kita diminta untuk masuk ke ruang baggage dan menunjukkan barang kita, meskipun sudah ada tagname nya. Barang bagasi penumpang tidak akan diangkut ke baggage car untuk dibawa ke pesawat sebelum di claim oleh pemiliknya. Suatu proses untuk memastikan bagai penumpang terbawa serta, tidak salah pesawat.
Public places, seperti rumah sakit, bank, gedung pemerintahan, bahkan lapangan merupakan tempat wajib terlihatnya tentara militer dengan pakaian dan senjata lengkap, lebih-lebih area airport. Untuk keluar dari airport tidak terlalu rumit. Tetapi untuk masuk area airport (masih di jalan masuk airport, bukan airportnya) mobil akan di check mesin, seluruh penumpang dan bawaan harus keluar, melewati body and baggage scanner, baru lanjut perjalanan masuk area airport. Wajar, semua demi keamanan bersama, asal tidak membawa barang berbahaya, just easy going!
Military army berdiri tegak berjajar di jalan-jalan adalah hal yang wajar dilihat, bahkan di tourism area. Takut? Saya malah terkejut! Saya asyik-asyik saja naik motor, tanpa helm lagi, di jalan-jalan utama termasuk boulevard sepanjang Dal Lake melewati jejeran army-army tadi 😎😂Tidak ada yang menilang, tidak ada army yang menghentikan! Jadi selama kita jalan-jalan saja menikmati keindahan Kashmir, NO WORRY! Jadi sekali lagi aku ulangi, KASHMIR AMAN UNTUK TUJUAN TRAVELLING!
😲Terkejutku yang kedua😲
India di jalanan, Eropa di tourism places, Japan di rumah. Begitu yang aku dengar saat ngobrol dengan salah satu foreigner tourist, dan benar juga. Jika melihat kondisi jalan dan apa yang ada di atasnya, benar-benar incredible India. Jalan-jalan utama di kota Srinagar nampak kumuh, galian disana-sini. Bahkan jalan menuju airport pun seperti jalan di kampungku, ditambah lagi adanya military army dimana-mana. Jarang nampak kendaraan kinclong, kebanyakan berdebu, kotor. Hujan turun tak sesering di Indonesia mungkin menjadi faktor penampakan di jalan-jalan.
Penampakan yang berbeda 180 derajad akan terlihat jika sudah memasuki tourism area. Di Srinagar, ada beberapa taman bergaya Mughal yang keindahannya tak kalah dengan taman-taman di Eropa. Ada Nishaat Garden, Botanical Garden, Shalimar Garden, dan Harwan Garden. Ada pula Kastil Tua Pari Mahal untuk melihat seluruh Srinagar, dan juga Chasmasahi dengan sumber mata air dengan kualitas air terbaik. Ada Dal Lake dengan Shikara (boat) dan house boat yang unik. Belum lagi jika berkunjung saat winter (musim dingin) ke Gulmarg, Sonamarg, dan Pahalgam. Keindahan alam yang terselimuti salju, dan semua jenis sport yang biasanya dinikmati di Eropa, muncul disini. Bahkan, jika berkunjung di akhir spring (sekitar bulan April), festival Tulip juga ada.
Bagi yang lebih suka tinggal di local house daripada hotel saat mengunjungi Kashmir, maka akan terasa sekali suasana Japan nya. Rumah tanpa meubelair meja kursi tamu dan ranjang biasa dijumpai di rumah local asli Kashmiri. Seluruh lantai di dalam rumah dilapisi dengan karpet berlapis-lapis (eh ini Eropa ya?) dan disanalah semua kegiatan keluarga di lakukan, mulai menyambut tamu, makan bersama, hingga tidur. Seperti orang Jepang, mattress dan selimut untuk tidur digelar bila akan digunakan saja, jika tidak digunakan disimpan di almari besar. Oh ya, beda dengan Indonesia, di sini semua almari menempel di dinding dibuat bersamaan saat pembuatan rumah. Toilet di setiap kamar mandi pasti dua jenis, toilet jongkok dan toilet duduk. Ceritanya, Kashmiri lebih suka menggunakan toilet jongkok, tetapi dipasang juga toilet duduk untuk para orang tua.
😲Terkejutku yang ketiga😲
Jika suatu saat menjadi tamu di sebuah keluarga Kashmiri, jangat kaget mengetahui bagaimana Kashmiri menyambut tamu! Biar aku saja 😂😋
Pertama, untuk keluarga Muslim, gerakan tangan ini adalah a big No no!
Sebagaimana di Indonesia, gerakan tangan ini sering digunakan untuk menghindari berjabat tangan dengan selain mahram sambil mengucap salam. Tetapi, jangan pernah lakukan gerakan tangan ini saat mengucap salam dengan Muslim Kashmiri. Kahmiri Muslim menganggap ini adalah gerakan milik orang Hindu. Cukup ucapkan salam yang jelas, tanpa gerakan tangan tanpa menunduk, tetapi dengan senyum semanis mungkin 😇
Kedua,
Sangat umum ruang tamu rumah Kashmiri tanpa meubelair kursi. Ruang tamu atau ruang keluarga, pun juga ruang makan, berlapis karpet dengan bantal sandaran "taki". Ini bukan karena faktor ekonomi (tidak bisa beli atau apa) tetapi karena memang kebiasaan duduk lesehan lebih nyaman untuk Kashmiri. Nah, jika saat datang di ruang tamu sudah ada orang duduk di sana, santai saja jalan menuju tempat ber "taki" yang masih kosong. Jangan seperti saya😜
Sebagai orang Jawa (walaaaa bawa bawa suku..) sempat bingung saya disuruh duduk diantara para sesepuh (saudara bapak dan ibu mertua) yang sudah duduk terlebih dahulu. Otomatis Jawa saya keluar, jalan pakai lutut agar tidak terkesan melangkahi orang yang lebih tua. eeetttdaaaaa ditertawakan 😝😢 Ternyata, suami jalan saja melenggang kangkung di depan para sesepuh, dan itu bukan tidak sopan ya.
ketiga,
Cara tuan rumah menyambut tamu dengan hidangan juga berbeda. Baca dulu sebelum dibuat terkejut atau kelimpungan jika mengalami 😆
Saat tamu datang, pertama akan dihidangkan minuman yang segar, juice misalnya. Saat juice datang dalam nampan, segera minum dan habiskan jika memang ingin meminumnya, atau segera bilang tidak jika tidak menginginkan. Karena suguhan pertama ini akan segera di "singkirkan" dan disusul dengan suguhan berikutnya. Ingat, segera habiskan, jangan seperti kita minum sedikit demi sedikit sampai nanti mau pulang, yaaa kaan, hehehe seperti saya maksudnya😅
Hidangan berikutnya yang akan dihidangkan adalah Chai lengkap dengan atributnya. Tahu Chai kan? Yup, minuman yang berbahan dasar teh dan susu, racikan tiap-tiap keluarga mungkin berbeda. Atribut dari chai akan bermacam-macam, dari mulai roti, berbagai macam biscuits dan dry fruits. Naaaa, silakan menikmati sepuasnya, bahkan kalau chai dalam cangkir habis bisa tambah. Sepuasnya....karena hidangan ini akan segera "disingkirkan" juga kalau memang tamu sudah berhenti menikmati.
So, intinya, jangan kaget atau merasa "kok begini, kok ga sopan, kok pelit" 😝jika mengalami hidangan di "singkirkan" sebelum tamu pulang. Hikmahnya, setelah menikmati hidangan, tamu dan tuan rumah bisa melanjutkan obrolan tanpa riweh hidangan, apalagi kalau membawa anak kecil. Yaaaa khaaaannnn...
Keempat,
Jika berkesempatan menikmati wazwan, ini akan lebih mengejutkan lagi. Wazwan adalah istilah untuk hidangan khas Kashmir, terdiri dari nasi dilengkapi beberapa jenis lauk yang terbuat dari mutton (daging kambing), ayam, juga sayur (kentang, jamur).
Wazwan dihidangkan dalam piring Chopper besar, biasanya untuk 4 orang. Nasi dan lauk lengkap dihidangkan, lalu akan dituang lagi dan lagi lauk yang lain sampai sekitar 15 jenis lauk terhidangkan semua. Yummmmmm. eiiiiit tetapi, wazwan dinikmati dengan tangan kosong ya, alias tanpa sendok garpu.
Nah, cara makan orang Kashmir memang tanpa sendok garpu. Duduk manis bersila, tuan rumah akan menghamparkan Dastar Khwuan (alas makan), mengguyurkan air untuk cuci tangan, lalu dimulailah proses santapan. O ya, jangan heran pula kalau mendapati orang menjilat jari jemarinya setelah selesai makan. Sudah menjadi kebiasaan karena mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW juga. Setelah selesai bersantap, tuan rumah akan mengguyurkan air lagi untuk cuci tangan.
Satu lagi, hidangan wazwan yang sampai 15 jenis lauk tadi boleh lo dibawa pulang 😁 Karena memang saking melimpahnya, tuan rumah sudah akan menyediakan bungkus, apabila ada diantara lauk yang ingin dibawa pulang. Perut-perut seperti saya bisa jadi bawa pulang tiga kantong lauk wazwan 😜😎
Masih banyak lagi yang buat terkejut tentang Kashmir, akan bersambung pada posting berikutnya 💃💃💃
Map of Kashmir | Source : Wikipedia |
😲Terkejutku yang pertama😲
Banyak orang/travellers menyatakan keengganannya mengunjungi Kashmir, walaupun mereka sangat menginginkan. Ketakutan pertama pasti : aman tidak? Serem, kan banyak tentara militer di sana? Sering perang? Sereeem deh!
Ketakutan-ketakutan di atas wajar, dan memang banyak tentara dimana-mana. Bahkan, Peter Coleman dalam bukunya The Five Percent (2011) menuliskan: Kasmir is widely regarded as the world's most militarized zone_tempat paling termiliterisasi di dunia. Saya pun sempat takut, dengan berbagai berita di media massa tentang Kashmir. Tetapi setelah mengunjungi Kashmir dan mengalami sendiri, Sungguh terkejut!
Kashmir is totally safe and fun for visitors! Memasuki airport, foreigners sudah disambut oleh petugas dan diberi form untuk diisi (nama, tempat stay, lama stay, dll) dan di submit kembali. Hal ini merupakan double checking untuk memastikan keamanan para pengunjung (foreigners). Ceritanya, pernah ada visitor dari Swiss, tidak kembali, ternyata ditemukan meninggal membeku saat ski di pegunungan. Satu lagi, proses checking yang tidak saya temui di airport lain. Saat kita akan terbang meninggalkan Kashmir, setelah check in baggage, kita diminta untuk masuk ke ruang baggage dan menunjukkan barang kita, meskipun sudah ada tagname nya. Barang bagasi penumpang tidak akan diangkut ke baggage car untuk dibawa ke pesawat sebelum di claim oleh pemiliknya. Suatu proses untuk memastikan bagai penumpang terbawa serta, tidak salah pesawat.
Public places, seperti rumah sakit, bank, gedung pemerintahan, bahkan lapangan merupakan tempat wajib terlihatnya tentara militer dengan pakaian dan senjata lengkap, lebih-lebih area airport. Untuk keluar dari airport tidak terlalu rumit. Tetapi untuk masuk area airport (masih di jalan masuk airport, bukan airportnya) mobil akan di check mesin, seluruh penumpang dan bawaan harus keluar, melewati body and baggage scanner, baru lanjut perjalanan masuk area airport. Wajar, semua demi keamanan bersama, asal tidak membawa barang berbahaya, just easy going!
Military army berdiri tegak berjajar di jalan-jalan adalah hal yang wajar dilihat, bahkan di tourism area. Takut? Saya malah terkejut! Saya asyik-asyik saja naik motor, tanpa helm lagi, di jalan-jalan utama termasuk boulevard sepanjang Dal Lake melewati jejeran army-army tadi 😎😂Tidak ada yang menilang, tidak ada army yang menghentikan! Jadi selama kita jalan-jalan saja menikmati keindahan Kashmir, NO WORRY! Jadi sekali lagi aku ulangi, KASHMIR AMAN UNTUK TUJUAN TRAVELLING!
😲Terkejutku yang kedua😲
India di jalanan, Eropa di tourism places, Japan di rumah. Begitu yang aku dengar saat ngobrol dengan salah satu foreigner tourist, dan benar juga. Jika melihat kondisi jalan dan apa yang ada di atasnya, benar-benar incredible India. Jalan-jalan utama di kota Srinagar nampak kumuh, galian disana-sini. Bahkan jalan menuju airport pun seperti jalan di kampungku, ditambah lagi adanya military army dimana-mana. Jarang nampak kendaraan kinclong, kebanyakan berdebu, kotor. Hujan turun tak sesering di Indonesia mungkin menjadi faktor penampakan di jalan-jalan.
Penampakan yang berbeda 180 derajad akan terlihat jika sudah memasuki tourism area. Di Srinagar, ada beberapa taman bergaya Mughal yang keindahannya tak kalah dengan taman-taman di Eropa. Ada Nishaat Garden, Botanical Garden, Shalimar Garden, dan Harwan Garden. Ada pula Kastil Tua Pari Mahal untuk melihat seluruh Srinagar, dan juga Chasmasahi dengan sumber mata air dengan kualitas air terbaik. Ada Dal Lake dengan Shikara (boat) dan house boat yang unik. Belum lagi jika berkunjung saat winter (musim dingin) ke Gulmarg, Sonamarg, dan Pahalgam. Keindahan alam yang terselimuti salju, dan semua jenis sport yang biasanya dinikmati di Eropa, muncul disini. Bahkan, jika berkunjung di akhir spring (sekitar bulan April), festival Tulip juga ada.
Ini bukan di Eropa, ini Kashmir |
Bagi yang lebih suka tinggal di local house daripada hotel saat mengunjungi Kashmir, maka akan terasa sekali suasana Japan nya. Rumah tanpa meubelair meja kursi tamu dan ranjang biasa dijumpai di rumah local asli Kashmiri. Seluruh lantai di dalam rumah dilapisi dengan karpet berlapis-lapis (eh ini Eropa ya?) dan disanalah semua kegiatan keluarga di lakukan, mulai menyambut tamu, makan bersama, hingga tidur. Seperti orang Jepang, mattress dan selimut untuk tidur digelar bila akan digunakan saja, jika tidak digunakan disimpan di almari besar. Oh ya, beda dengan Indonesia, di sini semua almari menempel di dinding dibuat bersamaan saat pembuatan rumah. Toilet di setiap kamar mandi pasti dua jenis, toilet jongkok dan toilet duduk. Ceritanya, Kashmiri lebih suka menggunakan toilet jongkok, tetapi dipasang juga toilet duduk untuk para orang tua.
😲Terkejutku yang ketiga😲
Jika suatu saat menjadi tamu di sebuah keluarga Kashmiri, jangat kaget mengetahui bagaimana Kashmiri menyambut tamu! Biar aku saja 😂😋
Pertama, untuk keluarga Muslim, gerakan tangan ini adalah a big No no!
Sebagaimana di Indonesia, gerakan tangan ini sering digunakan untuk menghindari berjabat tangan dengan selain mahram sambil mengucap salam. Tetapi, jangan pernah lakukan gerakan tangan ini saat mengucap salam dengan Muslim Kashmiri. Kahmiri Muslim menganggap ini adalah gerakan milik orang Hindu. Cukup ucapkan salam yang jelas, tanpa gerakan tangan tanpa menunduk, tetapi dengan senyum semanis mungkin 😇
Kedua,
Sangat umum ruang tamu rumah Kashmiri tanpa meubelair kursi. Ruang tamu atau ruang keluarga, pun juga ruang makan, berlapis karpet dengan bantal sandaran "taki". Ini bukan karena faktor ekonomi (tidak bisa beli atau apa) tetapi karena memang kebiasaan duduk lesehan lebih nyaman untuk Kashmiri. Nah, jika saat datang di ruang tamu sudah ada orang duduk di sana, santai saja jalan menuju tempat ber "taki" yang masih kosong. Jangan seperti saya😜
Sebagai orang Jawa (walaaaa bawa bawa suku..) sempat bingung saya disuruh duduk diantara para sesepuh (saudara bapak dan ibu mertua) yang sudah duduk terlebih dahulu. Otomatis Jawa saya keluar, jalan pakai lutut agar tidak terkesan melangkahi orang yang lebih tua. eeetttdaaaaa ditertawakan 😝😢 Ternyata, suami jalan saja melenggang kangkung di depan para sesepuh, dan itu bukan tidak sopan ya.
ketiga,
Cara tuan rumah menyambut tamu dengan hidangan juga berbeda. Baca dulu sebelum dibuat terkejut atau kelimpungan jika mengalami 😆
Saat tamu datang, pertama akan dihidangkan minuman yang segar, juice misalnya. Saat juice datang dalam nampan, segera minum dan habiskan jika memang ingin meminumnya, atau segera bilang tidak jika tidak menginginkan. Karena suguhan pertama ini akan segera di "singkirkan" dan disusul dengan suguhan berikutnya. Ingat, segera habiskan, jangan seperti kita minum sedikit demi sedikit sampai nanti mau pulang, yaaa kaan, hehehe seperti saya maksudnya😅
Hidangan berikutnya yang akan dihidangkan adalah Chai lengkap dengan atributnya. Tahu Chai kan? Yup, minuman yang berbahan dasar teh dan susu, racikan tiap-tiap keluarga mungkin berbeda. Atribut dari chai akan bermacam-macam, dari mulai roti, berbagai macam biscuits dan dry fruits. Naaaa, silakan menikmati sepuasnya, bahkan kalau chai dalam cangkir habis bisa tambah. Sepuasnya....karena hidangan ini akan segera "disingkirkan" juga kalau memang tamu sudah berhenti menikmati.
So, intinya, jangan kaget atau merasa "kok begini, kok ga sopan, kok pelit" 😝jika mengalami hidangan di "singkirkan" sebelum tamu pulang. Hikmahnya, setelah menikmati hidangan, tamu dan tuan rumah bisa melanjutkan obrolan tanpa riweh hidangan, apalagi kalau membawa anak kecil. Yaaaa khaaaannnn...
Keempat,
Jika berkesempatan menikmati wazwan, ini akan lebih mengejutkan lagi. Wazwan adalah istilah untuk hidangan khas Kashmir, terdiri dari nasi dilengkapi beberapa jenis lauk yang terbuat dari mutton (daging kambing), ayam, juga sayur (kentang, jamur).
Wazwan dihidangkan dalam piring Chopper besar, biasanya untuk 4 orang. Nasi dan lauk lengkap dihidangkan, lalu akan dituang lagi dan lagi lauk yang lain sampai sekitar 15 jenis lauk terhidangkan semua. Yummmmmm. eiiiiit tetapi, wazwan dinikmati dengan tangan kosong ya, alias tanpa sendok garpu.
Nah, cara makan orang Kashmir memang tanpa sendok garpu. Duduk manis bersila, tuan rumah akan menghamparkan Dastar Khwuan (alas makan), mengguyurkan air untuk cuci tangan, lalu dimulailah proses santapan. O ya, jangan heran pula kalau mendapati orang menjilat jari jemarinya setelah selesai makan. Sudah menjadi kebiasaan karena mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW juga. Setelah selesai bersantap, tuan rumah akan mengguyurkan air lagi untuk cuci tangan.
Satu lagi, hidangan wazwan yang sampai 15 jenis lauk tadi boleh lo dibawa pulang 😁 Karena memang saking melimpahnya, tuan rumah sudah akan menyediakan bungkus, apabila ada diantara lauk yang ingin dibawa pulang. Perut-perut seperti saya bisa jadi bawa pulang tiga kantong lauk wazwan 😜😎
Masih banyak lagi yang buat terkejut tentang Kashmir, akan bersambung pada posting berikutnya 💃💃💃
Comments
Post a Comment